Jumat, 20 November 2009

Mahasiswa UMY jadi Best of the Best Speaker PIMNAS XXII 2009 Rabu, 30 September 2009

Mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Rangga Dian Fadillah, terpilih kembali menjadi Best of the Best Speaker dalam Varsity English Debate Competition 2009 yang digelar dalam ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) XXII di Universitas Brawijaya, Malang bebepara waktu lalu.

Dalam kompetisi tersebut, Rangga mengalahkan sebanyak 132 speakers yang tebagi dari 44 tim debat dari seluruh Indonesia . Menurutnya, ada tiga kompetensi yang dinilai oleh para juri dalam memutuskan Best Speaker. Ketiga kompetensi tersebut meliputi Matter, Manner, dan Method.

Dalam hal Matter, para speaker dinilai mengenai isi debatnya, termasuk data dan hasil riset. Kemudian, para juri juga menilai bagaimana para speaker membawakan materi debatnya seperti bahasa tubuh, intonasi, kejelasan dalam mengucapkan bahasa Inggris, serta apakah materi tersebut disampaikan secara menarik atau justru membuat orang yang mendengarnya menjadi mengantuk. “Sedangkan penilaian dari aspek Method, dapat dilihat dari ketepatan waktu para speaker dalam membawakan materi debat. “Speaker yang meraih nilai tertinggi dalam ketiga aspek itulah yang kemudian menjadi Best Speaker,” jelas Rangga di Kampus Terpadu UMY, Senin (14/9).

Rangga mengakui banyak manfaat yang ia peroleh dalam ajang ini. Latihan mental merupakan salah satunya. “Kompetisi debat sangat melatih mental, terutama dalam hal public speaking. Dengan ini, seseorang dituntut untuk berani mengemukakan pendapat di depan orang lain dan dalam rentang waktu yang telah ditentukan pula, disamping struktur bahasa yang juga diperhatikan,” ujarnya. Selain itu, relasi pun semakin bertambah, terlebih apabila dirinya diminta menjadi pelatih tim debat atau menjadi pembicara dalam workshop debat bagi relasinya tersebut.

Disinggung mengenai proses hingga meraih gelar Best of the Best Speaker, Rangga mengungkapkan proses latihan merupakan proses yang cukup berat untuk dijalani. “Proses latihan harus dilakukan secara intensif sebelum kompetisi, sehingga saya dan juga tim harus latihan tiap hari di tengah jadwal pribadi yang relatif padat. Belum lagi kami harus mencari bahan materi untuk setiap topik yang diajukan panitia,” ungkap Rangga. Namun, dukungan dari berbagai pihak pun menjadikan proses tersebut menjadi lebih menyenangkan baginya.

Sebelumnya, Rangga meraih gelar best speaker dalam beberapa kompetisi seperti 3rd Best Speaker of EFL Category dalam 4th Asian University Debating Championship (AUDC) di International Islamic University Malaysia, Kuala Lumpur, 8th Best Speaker dalam Indonesian Varsity English Debate Championship (IVED), Universitas Soedirman, Purwokerto, Best of the Best Speaker dalam Inter Faculties English Debate Competition di UMY.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar